Destilasi adalah teknik untuk memisahkan larutan ke dalam
masing-masing komponennya. Prinsip destilasi adalah didasarkan atas
perbedaan titik didih komponen zatnya. Destilasi dapat digunakan untuk
memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih berbeda sehingga
dapat dihasilkan senyawa yang memiliki kemurnian yang tinggi.
Set Alat Destilasi
Terdapat beberapa teknik pemisahan dengan menggunakan destilasi,
salah satunya adalah destilasi sederhana. Set alat destilasi sederhana
(Gambar 1) adalah terdiri atas labu alas bulat, kondensor (pendingin),
termometer, erlenmeyer, pemanas. Peralatan lainnya sebagai penunjang
adalah statif dan klem, adaptor (penghubung), selang yang dihubungkan
pada kondensor tempat air masuk dan air keluar, batu didih.
- Kran air
- Pipa penghubung
- Erlenmeyer
- Termometer
- Statif dan Klem
- Labu alas bulat
- Tempat air keluar dari kondensor
- Tempat air masuk pada kondensor
- Pemanas
- Kondensor
Adapun fungsi masing-masing alat yaitu labu alas bulat sebagai wadah
untuk penyimpanan sampel yang akan didestilasi. Kondensor atau pendingin
yang berguna untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor
sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin yang digunakan
menggunakan pendingin air dimana air yang masuk berasal dari bawah dan
keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk) dari atas maka air
dalam pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin
sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir
lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air
masuknya harus dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi
dengan air maka dapat digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang
melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi berwujud cair.
Termometer digunakan untuk mengamati suhu dalam proses destuilasi
sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk
memperoleh destilat murni. Erlenmeyer sebagai wadah untuk menampung
destilat yang diperoleh dari proses destilasi. Pipa penghubung (adaptor)
untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat
(Erlenmeyer) sehingga cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung
dalam erlenmeyer dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi
berlangsung. Pemanas berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada
labu alas bulat. Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan
untuk mempercepat proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau
menekan gelembung panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke
seluruh bagian sampel. Sedangkan statif dan klem berguna untuk menyangga
bagian-bagian dari peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh
atau goyang.
Merangkai Alat Destilasi
Selanjutnya merangkai alat destilasi merupakan salah satu hal yang
penting karena dengan pemahaman dan keterampilan yang baik dan benar
maka dapat mencegah terjadinya kerusakan alat. Adapun tahapan merangkai
alat destilasi sederhana adalah menyiapkan statif dan klem serta
pemanas, kemudian memasang labu alas bulat, selanjutnya memasang
kondensor, setelah itu memasang adaptor (jika menggunakan adaptor untuk
destilasi senyawa yang mudah menguap), dan memasang labu penampung
(Erlenmeyer), serta yang terakhir adalah memasang thermometer.
Proses Destilasi Sederhana
Setelah semua alat telah terpasang dengan baik, maka dapat dilakukan
proses detilasi. Sebagaimana prinsip dasar dari destilasi adalah
memisahkan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya, maka komponen zat
yang memiliki titik didih yang rendah akan lebih dulu menguap sedangkan
yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada labu
destilasi. Proses penguapan komponen zat ini dilakukan dengan pemanasan
pada labu destilasi sehingga komponen zat yang memiliki titik didih yang
lebih rendah akan menguap dan uap tersebut melewati kondensor atau
pendingin yang mendinginkan komponen zat tersebut sehingga akan
terkondensasi atau berubah dari berwujud uap menjadi berwujud cair
sehingga dapat ditampung di labu destilat atau labu Erlenmeyer. Pada
proses destilasi ini, destilat ditampung pada suhu tetap (konstan). Hal
ini dilakukan karena diharapkan akan diperoleh destilat yang murni pada
kondisi suhu tersebut. Setelah sampel pada labu alas bulat berkurang,
suhu akan naik karena jumlah sampel yang didestilasi telah berkurang.
Pada kondisi naiknya suhu ini, proses destilasi sudah dapat dihentikan
sehingga yang diperoleh adalah destilat murni. Pada destilasi, untuk
memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan ujung termometer harus
sangat diperhatikan, yaitu ujung termometer harus tepat berada di
persimpangan yang menuju ke pendingin agar suhu yang teramati adalah
benar-benar suhu uap senyawa yang diamati. Pada proses destilasi,
penyimpangan pengukuran dapat terjadi jika adanya pemanasan yang
berlebihan (superheating) serta kesalahan dalam penempatan pengukur suhu
(thermometer) tidak pada posisi yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar