Tampilkan postingan dengan label all about mocca. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label all about mocca. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 Oktober 2010

Indra Massad


Indra Massad (drum) lahir pada tanggal 31 Januari 1976 di Medan, Sumatera Utara. Dia dan Toma belajar desain produk di Bandung bersama-sama dan bergabung dengan Mocca pada waktu yang sama. Tidak seperti drumer lain yang menggunakan banyak tom-tom dan simbal, Indra lebih menyukai kesederhanaan dan fleksibilitas dari snare drum tunggal.

Ahmad Pratama


Ahmad Pratama (bass) lahir pada tanggal 27 Juni 1976 di Bandung, Jawa Barat dan telah tinggal di sana sejak saat itu. Seorang desainer produk dengan pelatihan, Toma telah unggul dalam mendirikan komponen kunci dalam musik mereka.

Riko Prayitno


Riko Prayitno (gitar) lahir pada tanggal 29 Januari 1977 di Bogor, Jawa Barat. Dia juga lulus dari perguruan tinggi yang sama seperti Arina lakukan. Dia mengambil gitar pada usia dini dan mulai bermain secara profesional sejak kuliah bersama dengan Arina. Bagi dia, gitar bukan hanya sebuah instrumen.

Ephipania Arina Simangunsong


Ephipania Arina Simangunsong (vokal dan flute) lahir pada tanggal 4 Mei 1978 di Bandung, Jawa Barat di mana ia lulus dengan gelar Bachelor of Arts dari National Institut Teknologi di Bandung bersama dengan Riko (gitar).

sejarah mocca


BANDUNG – Nama grup musik Mocca asal bumi parahyangan Bandung ini memang belum setenar grup musik Slank atau Gigi. Namun, tidak berarti grup musik ini kalah hebatnya dengan kedua kelompok musik tersebut. Yang membedakan barangkali hanyalah jam terbang. Slank dan Gigi lebih awal muncul sementara Mocca baru lahir sekitar bulan Juli 2001.

Walaupun masih terbilang baru, kiprah Mocca dalam dunia musik tanah air sudah harus diperhitungkan. Itu karena Mocca merupakan satu kesatuan, dari alat musik hingga lagu yang mereka ciptakan sendiri. Mereka memang telah berkomitmen bahwa sebuah karya musik bisa dikatakan lengkap bila corak dan warna musik tersebut tidak menjiplak musik orang lain. Buah karya sendiri jauh lebih baik dan bisa menegaskan kekhasan serta eksistensi kelompok ini.
”Kami berangkat dari hobi, kemudian hobi tersebut kami kembangkan. Masing-masing mengambil bagian yang sesuai dengan talenta yang dimiliki. Kesempatan untuk unjuk diri datang di malam inagurasi mahasiswa baru, 8 November 2001, sekaligus sebagai malam pertama kami manggung,” jelas Jenny, PR Mocca Band, kepada SH pekan lalu di markasnya Jl. Setia Budi Bandung.

Indie Label
Kemunculan Mocca tidak lepas dari perjuangan Riko Prayitno (gitar) dan Arina Ephipania (vokal dan flute). Permainan musik keduanya membuat kaget sesama rekan mahasiswa sekampus. Sebab, hanya dengan dua personel yang dirajut dua alat musik, yaitu gitar dan flute, mereka bisa membuat rekan-rekannya terpesona.
Satu per satu lagu mereka bawakan dalam setiap kesempatan dan akhirnya mendorong rekan-rekannya untuk mengikuti jejaknya. Namun, barangkali karena kurang sesuai dengan napas anak muda, penikmat karya pasangan ini memudar, meski keduanya sempat menciptakan lagu berjudul ”My Diary”.
Di tengah lesunya denyut peminat Mocca, dua anak muda ini tetap terus berjuang dengan mencipta lagu demi lagu, masih dalam format akuistik yang terdiri dari ramuan gitar, vokal dan flute. Akhinya pada tahun 1999, Riko dan Arina menggandeng Achmad Pratama (bas), Indra Massad (dram) untuk mendukungnya demi terwujudnya sebuah format band.
Mengapa mesti pilih nama ”Mocca”? Kata Jenny, yang menyitir alasan Riko adalah hanya ingin mudah atau gampang diingat dan dikenal oleh siapa pun.
”Mocca, sangat singkat, mudah diingat dan dapat dilafalkan dalam bahas Inggris maupun Indonesia. Yang perlu digarisbawahi, kendati tahun 1999 itu, Mocca sudah muncul dengan dua personel (Rico dan Arina), tetapi secara formalnya nama Mocca itu mulai diperkenalkan pada tahun 2001,” kata Jenny.
Masih terbayang pada bulan Juli 2001 dalam acara flower pop, kala itu mereka belum memiliki album sendiri, baru sebatas ikut album kompilasi. ”Namun, justru itulah kenangan yang paling berkesan. Dalam perasaan kami, itu benar-benar sebuah konser besar sebab merupakan perpaduan antara panggung, akustik dan penonton yang sangat apresiatif,” lanjut Jenny.
Keunikan yang juga melekat pada Mocca sejak kelahirannya adalah lagu-lagu berlirik bahasa Inggris. Ada catatan kecil tentang obsesi Mocca yang tak ingin besar hanya di kandang sendiri, melainkan bisa go international. Itulah alasan mengapa Mocca tetap bertahan dengan mengutamakan ”lirik prosodi” yaitu penyesuaian antara lirik dan nada yang dimainkan.
Kualitas bermusik yang dimiliki Mocca tak membuat kelompok ini berangan-angan untuk bernaung di salah satu label rekaman besar. Untuk mewujudkan idealisme, mereka memilih untuk merekam lagu-lagu pada indie label. Namun, kebetulan sekali, Fast Forward Record yang menaungi Mocca memiliki akses untuk merilis album Mocca di Prancis. Sebab, selama ini, Fast Forward Record juga memasarkan album-album indie dari Swedia dan Prancis. Kerja sama yang berimbal balik ini membuka peluang Mocca untuk mewujudkan obsesi mereka untuk go international.

Buku Harian
Dalam album ”My Diary”—diambil dari lagu yang menjadi unggulan, terangkum 13 lagu yang seluruhnya diciptakan para personel Mocca. Layaknya sebuah buku harian, album ini bercerita tentang kehidupan cinta sehari-hari. Tokohnya seorang gadis yang memiliki seorang pengagum rahasia. Awalnya, sang gadis tidak membalas cinta sang pengagum. Namun, lama-kelamaan cinta tersebut tumbuh pula di hatinya. Hanya saja, sang pria yang didambanya menjadi kekasih itu malah bersikap angin-anginan.
Maka, mereka mengalunkan lagu-lagu berjudul ”Once upon a time”, ”Secret Admirer”, ”Twist Me Around”, ”What If”, Me & My Boyfriend”, ”Telephone”, ”Dream”, ”When the Moonlight Shines”, ”And Rain will Fall”, ”Life Keeps on Turning”, ”What If” (versi akustik), ”Me & My Boyfriend” (versi akustik), dan ”Goodnight Song”.
Waktulah yang akhirnya mengantarkan Mocca terus beranjak dewasa. Kedewasaan mereka diuji oleh makin banyaknya peluang untuk pentas di dalam dan luar kota Bandung. Dalam waktu dekat, Mocca akan mengawali tournya ke kota-kota besar di Indonesia, dimulai dari Jakarta. Selamat menikmati rasa ”Mocca” yang enak.

sedikit tengtang mocca


Mocca adalah kelompok musik indie asal Bandung. Grup ini beranggotakan Riko Prayitno (gitar), Arina Ephipania (vokal dan flute), Achmad Pratama (bass), dan Indra Massad (drum).
Pada mulanya Arina dan Riko merupakan teman satu kampus di Institut Pertanian Bogor. Mereka tergabung dalam sebuah band kampus tahun 1997-an. Karena tidak cocok dengan anggota yang lain, Arina dan Riko pun sepakat mendirikan "Mocca". Dua tahun kemudian mereka bertemu dengan Indra dan Toma. Indra dan Toma merupakan teman satu kampus, mereka belajar desain produk di Institut Teknologi Nasional, Bandung dan masuk ke Mocca pada waktu yang sama.

Mocca pertama kali mucul dalam kompilasi Delicatessen (2002), dan langsung merebut hati penggemar.
Satu tahun kemudian mereka mengeluarkan debut album mereka "My Diary" (2003) dengan label indie "FFWD". Album ini meldak di pasaran. Lagu-lagu seperti "Secret Admirer" dan "Me and My Boyfriend" menjadi hits di mana-mana. Video klip "Me and My Boyfriend" mendapat penghargaan sebagai "best video of the year" versi MTV Penghargan Musik Indonesia 2003.

Bahkan mereka menandatangani kontrak dengan salah satu indie records di Jepang, Excellent Records, untuk mengisi satu lagu dalam album yang format rilisannya adalah kompilasi book set (3 Set) yang berjudul "Pop Renaisance". Ada 3 disc yang diedarkan di Jepang dan Mocca berada di disc no. 2 dengan lagu "Twist Me Arround".

Lagu-lagu Mocca sendiri menggunakan bahasa Inggris dengan alasan memudahkan penulisan syair serta kesesuaian dengan warna lagu pop dengan sentuhan swing jazz, twee pop, dan suasana ala 60-an.

Mocca kembali merilis album kedua mereka tahun 2005 bertajuk "Friends" masih dibawah label indie, Fast Forward Record. Dalam album ini Mocca tidak tampil sendirian. Mereka menggaet dua musisi andal untuk memperkaya musik mereka. Dari dalam negeri, mereka menghadirkan Bob Tutupoli untuk mengisi suara dalam lagu "This Conversation" dan lagu yang khusus dibuat untuknya, "Swing It Bob". Mereka juga berduet dengan musisi asal Swedia, Club 8. Bersama duo asal Swedia ini, Johan dan Karolina Komstedt, Mocca membawakan lagu "I Would Never".

Karier Mocca semakin menanjak. Tak hanya di dalam negeri, mereka mengembangkan sayap ke Asia. Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang telah menikmati album mereka. Pada tahu 2005, Mocca menggelar konser di Singapura dan menampilkn The Rock Angels Band.

Mocca juga terlibat dalam pembuatan lagu soundtrack. Kuartet ini pernah mengerjakan soundtrack film "Catatan Akhir Sekolah" karya Hanung Bramantyo dan soundtrack sinetron TV "Fairish the Series".

Mocca juga membuat sebuah mini album berisi 6 lagu, 2 di antaranya berbahasa Indonesia. Mini album ini sebelumnya berjudul "Sunday Afternoon", tapi dirilis dengan judul "Untuk Rena". Mocca terinspirasi naskah cerita film anak-anak berjudul "Untuk Rena". Mocca tak hanya mendapat inspirasi. Mereka juga mendapat kesempatan untuk memasukkan "Happy!" dan "Sebelum Kau Tidur" sebagai soundtrack film garapan Riri Riza itu.

Tahun 2007, Mocca mengeluarkan album ketiga mereka, "Colours". Album ini memuat materi baru, termasuk 2 cover song yaitu “Hyperballad” (Bjork) dan “Sing” (The Carpenters) serta sebuah kolaborasi dengan Pelle Carlberg (Edson) yang kemarin sempat menjadi tamu di LA Light IndieFest, dalam lagu “Let Me Go”.

Rabu, 06 Oktober 2010

It's Over Now

I know that you’re very nice
Never ever tell me lies
You’re always there to comfort me
And cheer me up when I am down

* However that is it
You’ve got you’re world and I’ve got mine
And after all that we’ve been through I must say

Reff :
Sorry honey, my heart is not for you..
Sorry baby this love is not for you
Sorry honey, my heart is not for you..
Sorry baby this love is not for you
It’s over now..

I Would Never...

Sentimental feeling in my heart
Growing bigger stronger everyday
Every single day and every night
All of them mean more than words can say

Believe me, as I believe in you..

I would never run away from you
I would never ever lie to you
I would never run away from you
I would never ever let you down

How Wonderful Life Would Be

Oh, dear! How wonderful life would be..
With you still in my heart
Oh, dear! How wonderful life would be..
With you still in my dreams

Only stars in the sky
Who will understand my tears?
Let the time pass me by
I am lonely as can be
Lonely raven in the sky
Who will understand my fears?
It is just you and I..
My aching despair

Goodnight Song

Lying here, singing my lullaby
Letting time pass me by
Counting stars in the sky
And don't let the bedbugs bite

Just turn off the light
Make me feel all right
Bidding farewell and goodnight

Lying here, listening my clock tick-tick
Leads me into sweet dreams
It makes me start to think
What do our Teddy bears do?

Just turn off the light
Make me feel all right
Bidding farewell and goodnight

Outside my window
Hear sounds of the little fellow
Oh, but I don't know
Will they sing until tomorrow?

Dream

In the middle of the night
A dream wakes me up
It is not very good dream
Maybe it's my nightmare

When I started my day
It's still stuck on my mind
And that thing ruined my day
Made my head spin around

But why. should I believe my dream will come true
And I don't have ant reason to believe that all of my dreams will come true

My dream says that you'll leave
Leave me here on m own
Leave me to breakdown and cry
There's nothing left for me

Maybe I should not trust
Maybe I should not ask
Or did I push you too hard
So you leave me for good

Buddy Zeus

I try to find that old blue leash
Here you are…but please don’t bark!
Running, playing in the park
Tryin’ to find your favorite spot

Go fetch that stick my furry friend
Or catch that Frisbee in the wind
I bounce the ball..You start to roll
But then you suddenly stop..

Reff:
Oh..God!you poo..But what can I do?
I hope no one sees that thing you do..
Oh..please don’t pee..You embarrass me..
I hope no one sees that thing you do..

My dear Buddy, it’s time for bath!
Don’t you dare to run away!
The suds are up, come on get up!
I’ve got a date please hurry up!

Here he comes the guy next door
And he’s the one that I adore
And then he smiles..I start to blush
But then you suddenly stop!

And The Rain Fall

I can't understand
Why my world keeps on turning?
And I can't understand
Why the sun keeps on shining?
When you left me all alone

But I do understand
That you have someone better
And I can't understand
That you saved me for later
I can take it I will wait

All that I need now
Is for the rain to fall from the sky
To wash away my pain inside
All that I need now
Is for the rain to fall from the sky
The rain will fall
The rain will fall

my only one

We had a fight last night
And I called him: “mad!”
Makes me feel so sad
And I’m so ashamed

He’s my only one
I give him all my love
Even though my mom says: “No!”
I just go on and on..

No one’s gonna take him away from me..

Everyday and every night
I just wanna hold him tight and make sure that everything stays right
And everyday and every night
To dream of him is my delight and know that
He’ll stay with me all the way

Selasa, 05 Oktober 2010

Friend

if anyone can fill my world with joy and happiness
and cast away all of my loniless
always there beside me when i am down
and never left my face eith frown

it’s you! yes, it is you my friend who can make it all come true
it’s you! yes, it is true a friend in need is a friend indeed

if anyone can fill my world with joy and happiness
and cast away all of my loniless
always there beside me when i am down
and never left my face eith frown

when you’re around i wrap my self in a pearly smile
when you’re around you light the bulb inside my head
when you’re around i wrap my self in a pearly smile
when you’re around you light the bulb inside my head

when you’re around i wrap my self in a pearly smile
when you’re around you light the bulb inside my head
when you’re around i wrap my self in a pearly smile
when you’re around you light the bulb inside my head

I Think I’m In Love

if you got an eerie feeling after hanging up the phone
sort of happy feeling but you’re not sure what it’s called

if you’re haunted by his face whenever you’re asleep at night
and think you hear his silly voice just calling out your name

oh, no! I think i’m in love with you..
on, no! i’m hoping you’ll want me too
so, please..don;t let me down!

just can’t help but talk about him every conversation
till your friends are sick and tired of that same old crap

if you start wearing make up even when you go to bed
crying like a baby when you hear a mellow song

Hanya Satu

hanya satu pintaku
tuk memandang langit biru
dalam dekap seorang ibu

hanya satu pintaku
tuk bercanda dan tertawa
di pangkuan seorang ayah

reff: apa bila ini
hanya sebuah mimpi
ku selalu berharap
dan tak pernah terbangun

hanya satu pintaku
tuk memandang langit biru
di pangkuan ayah dan ibu

repeat reff

hanya satu pintaku
tuk memandang langit biru
dalam dekap ayah dan ibu

I Remember

I remember…The way you glanced at me, yes I remember
I remember…When we caught a shooting star, yes I remember
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

Do you remember..?
When we were dancing in the rain in that december
And I remember..When my father thought you were a burglar
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

I remember.. The way you read your books,
yes I remember
The way you tied your shoes,
yes I remember
The cake you loved the most,
yes I remember
The way you drank you coffee,
I remember
The way you glanced at me, yes I remember
When we caught a shooting star,
yes I remember
When we were dancing in the rain in that december
And the way you smile at me,
yes I remember


link buat downloadnya ada di sini silahkan klik
http://www19.indowebster.com/1def629483a4eda2b041bb0f060480ef.mp3?