Sabtu, 22 Oktober 2011

Arsen


Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy. Arsen termasuk senyawa logam berat yang berwarna keabu-abuan, rapuh, berkilau, serta berbau bawang putih. Sejumlah senyawa arsen yang sering berhubungan dengan suatu kasus keracunan adalah arsen organik, arsen anorganik, dan gas arsine. Arsen dalam tabel periodik tidak termasuk golongan logam, tetapi karena mempunyai sifat mirip logam, maka dimasukkan ke dalam golongan “metalloid”.

Sifat-sifat fisika Arsen :
1. Massa jenis (sekitar suhu kamar) 5,727 g/cm³
2. Massa jenis cair pada titik lebur 5,22 g/cm³
3. Titik lebur 1090 K  (817 °C, 1503 °F)
4.
Titik didih sublimasi  887 K (614 °C, 1137 °F)
5.
Kalor peleburan 24,44 kJ/mol
6. Kalor penguapan   34,76 kJ/mol
7. Kapasitas kalor (25 °C) 24,64 J/(mol·K)
 Sifat-sifat kimia Arsen :
1. Logam ini bewarna abu-abu
2. Sangat rapuh, kristal dan semi-metal benda padat.
3. Ia berubah warna dalam udara,
3. Dan ketika dipanaskan teroksida sangat cepat menjadi arsen oksida dengan bau     
    bawang.
4. Arsen dan senyawa-senyawanya sangat beracun.

Kegunaan arsen 
1. Arsen digunakan dalam pembuatan perunggu dan kembang api.
2. Arsen juga mulai banyak digunakan sebagai agen pendoping dalam peralatan solid-state seperti transistor.
3. Galium arsen digunakan sebagai bahan laser untuk mengkonversi listrik ke  
    cahaya koheren secara langsung.
4. Arsen juga banyak digunakan dalam masyarakat sebagai hasil industri,   
    misalnya sebagai bahan pengawet, bahan cat, insektisida, herbisida, campuran  
    dalam pupuk
5. Arsen juga digunakan dalam bidang pengobatan
6.Logam arsenik biasanya digunakan sebagai bahan campuran untuk mengeraskan  
    logam lain misalnya mengeraskan Pb di pabrik aki atau melapisi kabel.
7.Arsenik trioksid dan arsenik pentoksid biasanya dipakai di pabrik kalsium,
   tembaga dan pestisida Pb arsenat.
Arsen termasuk senyawa logam berat yang berwarna keabu-abuan, rapuh, berkilau, serta berbau bawang putih. Sejumlah senyawa arsen yang sering berhubungan dengan suatu kasus keracunan adalah arsen organik, arsen anorganik, dan gas arsine.
Arsen organik banyak terdapat di alam, sering didapat bersama batu bara, dan biji logam (tembaga, timbal, seng). Dulu senyawa ini sering digunakan sebagai terapi pada penyakit sipilis, epilepsi, psoriasis, serta amoebiasis. Senyawa arsen anorganik dapat ditemukan di sejumlah zat racun seperti insektisida, rodentisida, fungisida, herbisida, pengawet kayu, serta pada industri kaca.
Senyawa arsen anorganik yang ada sering dalam bentuk arsenik trioksida, arsenik pentaoksida, arsenik antrium, arsenik kalium, serta arsenat. Sementara gas arsine sering terdapat sebagai limbah gas yang berbahaya pada industri peleburan dan pemurnian logam, serta pabrik pengolah silikon.
Sejumlah sumber makanan yang berasal dari laut seperti ikan, kerang, dan rumput laut dapat terkontaminasi arsen. Hal ini disebabkan banyaknya limbah pabrik yang menghasilkan limbah arsen yang dibuang ke laut.
Tubuh dapat menyerap arsen melalui permukaan kulit dan mukosa, saluran pencernaan dan saluran napas. Arsen anorganik seperti arsen pentaoksida memiliki sifat mudah larut dalam air, sedangkan arsen trioksida sukar larut di air, tetapi lebih mudah larut dalam lemak. Penyerapan melalui saluran pencernaan dipengaruhi oleh tingkat kelarutan dalam air, sehingga arsen pentaoksida lebih mudah diserap dibanding arsen trioksida.
            Arsen yang memasuki tubuh akan mengakibatkan :
1. Kerusakan pada berbagai jaringan tubuh melalui beberapa cara.
                  Mekanisme  pertama adalah berikatan dengan gugus sulfhidril, sehingga fungsi enzim pada jaringan tubuh akan terganggu kerjanya. Mekanisme yang kedua adalah berikatan dengan enzim pada siklus Kreb, sehingga proses oksidasi fosporilasi tidak terjadi. Dan, mekanisme yang ketiga adalah dengan efek langsung pada jaringan yang terkena yang menyebabkan kematian (nekrosis) pada lambung, saluran pencernaan, kerusakan pembuluh darah, perubahan degenerasi pada hati dan ginjal.
2. Keracunan arsen berdasar waktu dan dosisnya dapat dibedakan menjadi dua.  
                  yaitu keracunan akut dan keracunan kronis. Keracunan arsen secara akut biasanya terjadi apabila dosis arsen yang memasuki tubuh dalam jumlah yang besar (dosis sekitar 130-300 mg), sehingga gejala keracunannya akan muncul segera setelah terpapar arsen. Pada keracunan kronis terjadi apabila seseorang terpapar arsen dalam dosis yang kecil, namun terjadi dalam jangka waktu yang lama (minimal sekitar 2-8 minggu).
Arsen dalam bentuk unsur bukanlah bahan yang toksik. Arsen yang merupakan racun adalah senyawa arsen (3). Arsen valensi 5 mudah diabsorbsi  dalam saluran cerna, sementara yang bervalensi 3 bersifat lebih mudah larut dalam lemak .  Senyawa arsen masuk kedalam tubuh melalui 3 cara, yaitu peroral, melalui kontak kulit yang luas dan perinhalasi melalui paru-paru .
Senyawa  arsen yang paling sering digunakan untuk meracuni orang adalah As2O3 (asen tri-oksida). Arsen trioksida bersifat sitotoksik, karena  menyebabkan efek racun pada protoplasma sel tubuh manusia. Racun arsen yang masuk ke dalam saluran cerna akan diserap secara sempurna di dalam usus dan masuk ke aliran darah dan disebar ke seluruh organ tubuh.
            Arsenik banyak digunakan sebagai bahan campuran obat pembasmi tikus (rodentisida). Arsen juga banyak digunakan dalam masyarakat sebagai hasil industri, misalnya sebagai bahan pengawet, bahan cat, insektisida, herbisida, campuran dalam pupuk, maupun mencemari lingkungan masyarakat karena dampak dari industri. Arsen juga digunakan dalam bidang pengobatan. Dalam hal ini digunakan arsen jenis tertentu dan dalam dosis tertentu pula, seperti neosalveran untuk pengobatan penyakit sifilis, frambusia (sampar / patek), sebagai salah satu campuran dalam tonikum, dan obat-obat lainnya seperti solarson, optarson, arsentriferrol, liquor arsenicallis, dan lain-lain. Senyawaan arsen lainnya ialah Arsine, AsH3 (arsenicum lekas uap), Arsen Trioxide (As2O3), Arsen putih, As2S2, As2S3.  Arsen sendiri sebagai unsur tidak digunakan. Elemen arsen adalah metal, berwarna hitam, sering digunakan bersama timah yang digunakan dalam pabrik, kadang-kadang ditemukan dalam bentuk metal murni, dimana bentuk alamiahnya tersebut tidak toksik. Campuran tersebut tersebut bagaimanapun juga dapat beracun dan sebagian darinya terkontaminasi dengan bahan tambang, arang dan batu bara.
Jejak arsen didapat pada minyak, air dan tumbuh-tumbuhan. Sebagian kecil terdapat sebagai campuran kimia yang digunakan sebagai industri, misalnya mineral arsen, mineral alkali dan metal seperti besi, seng dan timah.
Arsenik merupakan salah satu unsur yang ada di dalam tanah, sehingga perlu diketahui jika menghadapi kasus dimana korban telah dikubur. Contohnya tanah disekitar tubuh korban; yaitu di atas, bawah, dan di sekitar tubuh korban harus diambil guna dilakukan pemeriksaan toksikologis. Tindakan tersebut selayaknya diambil untuk mencegah timbulnya interpretasi yang keliru.
Air dapat mengandung arsenic sebagai akibat kontaminasi dari sisa-sisa pembuangan pabrik / industri. Dalam proses pembuatan bir, arsenic dapat terbentuk, yaitu sewaktu membuat glukosa untuk dijadikan bir.
Arsenic juga ditemukan dalam jumlah yang cukup tinggi di dalam kerang, oleh sebab itu orang-orang yang mempunyai kebiasaan makan kerang, ekskresi arsenic dalam urin cukup tinggi, sama halnya dengan mereka yang keracunan arsenic kronis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar