Rabu, 19 Oktober 2011

Contoh Soal ujian Praktikum Kimia Organik I UNAND



Soal Objektif
1.      Sokletasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan suatu senyawa dari campurannya. Berikut ini yang manakah perbedaan antara metoda Sokletasi dan Distilasi Normal?
A.    Sokletasi merupakan metoda untuk memurnikan campuran, sedangkan distilasi adalah metoda untuk memisahkan campuran.
B.     Metoda sokletasi tidak dapat digunakan untuk sampel yang tidak tahan panas, sedangkan distilasi normal dilakukan dengan pemanasan.
C.     Metoda sokletasi dilakukan menggunakan pelarut organic, sedangkan distilasi boleh menggunakan pelarut air.
D.    Metoda sokletasi digunakan untuk memisahkan senyawa dari campurannya berupa padatan, sedangkan distilasi untuk memisahkan senyawa dari campurannya berupa cairan.
E.     Metoda sokletasi membutuhkan waktu yang lama, sedangkan distilasi membutuhkan waktu yang lebih singkat.
Jawab : D

2.      Distilasi normal merupakan suatu metoda untuk memisahkan suatu senyawa dari campurannya berdasarkan perbedaan titik didih. Pada proses distilasi, senyawa yang bagaimanakah yang akan menguap terlebih dahulu?
A.    Senyawa yang memiliki titik didih yang tinggi
B.     Senyawa yang memiliki tekanan uap yang tinggi
C.     Senyawa yang memiliki titik didih dan tekanan uap yang tinggi
D.    Senyawa yang memiliki titik didih dan tekanan uap yang rendah
E.     Senyawa yang memiliki titik didih yang rendah
Jawab : E
3.      Jika Pada kromatografi kolom digunakan sebagai adsorben adalah Si-18 dan eluen metanol, maka sistem yang digunakan untuk pemisahan adalah…
A.       Sistem SGP         
B.       Sisten fasa normal                                   
C.       Sistem fasa terbalik
D.       Sistem isokratik
E.        Semua salah
Jawab : C
4.      Jika batas bawah noda memiliki panjang 1 cm dan batas atas 0,5 cm dengan panjang plat adalah 5 cm setelah di elusi ternyata noda menempuh jarak 2,3 cm dari batas bawah plat KLT. Tentukan Rf dari noda tersebut….
A.       0,511                   
B.       0,675                   
C.       0,657
D.       0,575                   
E.        0,46
Jawab : C
5.      Pada distilasi traping, kita menggunakan traping segitiga dan traping lurus. Apa beda keduanya?
A.    Traping segitiga digunakan untuk sampel yang memiliki bj yang lebih besar dibandingkan air, sedangkan traping lurus sebaliknya
B.     Traping segitiga digunakan untuk sampel yang memiliki tekanan yang lebih kecil dibandingkan air, sedangkan traping lurus sebaliknya
C.     Traping segitiga digunakan untuk sampel yang memiliki bj yang lebih kecil dibandingkan air, sedangkan traping lurus sebaliknya
D.    A dan B benar
E.     B dan C benar
Jawab : C
6.      Jika etil alkohol direaksikan dengan ZnCl2/HCl maka akan memberikan pengamatan…
A.        Tidak bereaksi                             
B.        Bereaksi lambat warna bening
C.        Bereaksi cepat warna bening      
D.        Bereaksi lambat dengan 2 lapisan
E.         Bereaksi sedikit
Jawab : A
7.      Pada identifikasi asam karboksilat untuk membedakan asam mono dan dikarboksilat digunakan garam Mohr.  Rumus molekum garam Mohr yang benar adalah…
A.       FeSO4                              
B.       Fe(NH4)2SO4       
C.       ZnCl2
D.       Fe(NH4)2SO4. 7H20        
E.        CuSO4
Jawab : D
8.      Untuk membedakan aldehid dan keton pada identifikasi karbonil, digunakan suatu reagen speifik. Apa reagen spesifik yang digunakan untuk membedakan aldehid dan keton beserta pengamatan!
A.    Fehling dan Tollens. Aldehid dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata, dan dengan Tollens membentuk cermin perak. Sedangkan keton tidak bereaksi.
B.     Fehling dan Tollens. Aldehid dengan perekasi Fehling membentuk cermin perak, dan dengan Tollens menghasilkan endapan merah bata. Sedangkan keton tidak bereaksi.
C.     Fehling dan Tollens. Aldehid dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata, dan Keton dengan Fehling membentuk cermin perak. Sedangkan dengan Tollens tidak bereaksi
D.    Fehling dan Tollens. Keton dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata, dan Aldehid dengan Fehling membentuk cermin perak. Sedangkan dengan Tollens tidak bereaksi
Jawab : A
9.      Sebelum melakukan kromatografi kolom, terlebih dahulu dilakukan Kromatografi lapisan Tipis. Tujuan dari melakukan KLT ini adalah…
A.    Untuk menentukan jumlah noda dan jenis senyawa yang terkandung.
B.     Untuk menentukan pola noda dan menentukan eluen yang akan digunakan pada kromatografi kolom.
C.     Untuk menentukan Rf dari noda yang didapatkan pada KLT.
D.    Untuk menentukan Rf dan mengetahui apakah senyawa kita telah murni atau belum.
E.     Untuk menentukan pola noda dan jumlah senyawa yang terkandung.
Jawab : B
10.  Lapisan heksan ditambahkan dengan asam sulfat pekat dan anhidrida asetat dan memberikan pengamatan terbentuknya warna merah – merah keunguan, ini merupakan uji terhadap adanya…
A.       Flavonoid            
B.       Steroid                            
C.       Saponin
D.       Fenolik                
E.        Triterpenoid
Jawab : D
11.  Proses yang menyebabkan perubahan sifat minyak atsiri adalah…
A.    Oksidasi
B.     Hidrolisis
C.     Polimerisasi
D.    Penyabunan
E.     Adisi
Jawab : A
Soal Essay,,,
1.      Buatkan gambar dari alat distilasi normal, distilasi traping lurus, distilasi traping segitiga dan sokletasi!!!

2.      Jelaskan prinsip dari sokletasi, dan jelaskan kenapa pada proses sokletasi menggunakan pelarut 1,5 kali volume ekstraktor??
Jawab :
Prinsip sokletasi : pemisahan dari suatu sampel padat berdasarkan penyarian berkali-kali menggunakan pelarut tertentu.
Pada proses sokletasi, dilakukan dengan cara pemanasan. Dimana pelarut akan menguap dan masuk kedalam kondensor kemudian akan turun kembali kedalam ekstraktor. Agar pelarut yang berada dalam labu didih tidak kering, maka diisi pelarut sebanyak 1½ volume ekstraktor karena pelarut yan akan masuk kedalam ekstraktor akan turun kembali kedalam labu didih setelah ekstraktor penuh (1 kali). Sehingga nantinya sebelum pelarut dalam ekstraktor turun, maka masih ada pelarut yang tersisa dalam labu didih sebanyak ½ kali ekstraktor. Sehingga tidak akan terjadi bumping karena kekurangan pelarut.

3.      Cara membedakan alcohol primer, sekunder dan tersier adalah dengan penambahan reagent Lucas. Jelaskan kenapa dan tuliskan rumus molekul dari reagen Lucas!


Jawab :
Alkohol primer tidak dapat bereaksi dengan penambahan reagen lucas karena OH- hanya terikat pada 1 gugus alkil sehingga tidak kuat untuk melepas OH-, sehingga tidak dapat bereaksi. Sedangkan alkohol sekunder memiliki gugus alkil sebagai pendorong electron yang lebih banyak sehingga dapat melepas OH- dan dapat bereaksi walaupun agak lambat. Dan alkohol tersier dapat bereaksi dengan cepat.
Rumus molekul reagen Lucas : ZnCl2/HCl 

4.      Apa guna pemanasan menggunakan metanol dan penambahan kloroform:air (1:1) pada identifikasi metabolit sekunder?
Jawab :
Pemanasan dengan metanol adalah untuk mengekstrak seluruh metabolit yang terkandung dalam sampel, baik yang polat maupun nonpolar. Karena metanol bersifat dapat melarutkan semua jenis metabolit sekunder baik yang polar maupun  nonpolar. Sehingga proses pengekstrakan akan lebih sempurna.
Penambahan kloroform:air (1:1) adalah untuk untuk memisahkan senyawa-senyawa metabolit sekunder berdasarkan sifat kepolarannya. Dimana senyawa-senyawa metabolit sekunder yang bersifat polar akan terikat pada lapisan air, sedangkan yang bersifat nonpolar terikat pada lapisan kloroform. Dimana senyawa-senyawa yang terikat pada air adalah flavonoid, fenolik dan saponin. Sedangkan yang terikat pada kloroform adalah triterpenoid dan steroid.

5.      Apa guna Hinsberg tes dan apa pengamatannya?jelaskan!!!
Jawab :
Guna hinsberg tes adalah untuk membedakan antara amiona primer, sekunder dan tersier.
Pada uji ini menggunakan reagen para toluensulfonil klorida dalam suasana basa. Dimana amina primer akan mudah bereaksi membentuk endapan, sedangkan amina sekunder akan sulit bereaksi sedangkan amina tersier tidak akan bereaksi.
Amina primer memiliki jumlah atom karbon kurang dari 7 sehingga akan menghasilkan suatu solfonamida yang larut dalam basa. Jika campuran diasamklan, maka akan dihasilkan endapan sulfonamide. Amina sekunder menghasilkan sulfonamide tak larut dalam basa berlebih, sedangkan amine tersier ridak bereaksi.









      





Tidak ada komentar:

Posting Komentar